Podocalyxin Urine sebagai Biomarker Prediktor Nefropati Diabetik
-
Published:2023-08-28
Issue:2
Volume:15
Page:e859
-
ISSN:2622-5905
-
Container-title:Health Information : Jurnal Penelitian
-
language:
-
Short-container-title:Health Inf J Penelit
Author:
Orno Theosobia Grace,Pelu Jusni Ekasari
Abstract
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyebab terbanyak dari diabetes, terdiri atas sekitar 85% kasus. Nefropati Diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal. Podocalyxin (PDX) merupakan protein yang diekspresikan dalam podosit ginjal yang berperan dalam menjaga struktur glomeruli. Desain penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 25 subjek DMT2 dengan ND dan 25 subjek DMT2 tanpa ND yang diperoleh dengan teknik sampling probability purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Endokrin, Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Hasanuddin University Medical Research Center (HUM-RC) Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar. Subjek DMT2 dengan dan tanpa ND dikategorikan berdasarkan kadar Albumin/Creatinine Ratio (ACR) yang diukur menggunakan metode imunoturbidimetri dan kadar podocalyxin urine diukur menggunakan metode Enzyme-linked Immunosorbent Assay. Hasil penelitian menunjukkan Area Under Curve validitas PDX terukur pada 0,779 dengan derajat kepercayaan 0,685-0,913 (p<0,05). Nilai cut off point sebesar 0,175 ng/mL dengan sensitivitas sebesar 66,7%, spesifisitas sebesar 64,3%. Disimpulkan bahwa PDX dengan nilai kadar 0,175 ng/mL dapat digunakan sebagai biomarker prediktor ND.
Publisher
Poltekkes Kemenkes Kendari
Reference26 articles.
1. Abe, H., Sakurai, A., Ono, H., Hayashi, S., Yoshimoto, S., Ochi, A., Ueda, S., Nishimura, K., Shibata, E., Tamaki, M., Kishi, F., Kishi, S., Murakami, T., Nagai, K., & Doi, T. (2018). Urinary Exosomal mRNA of WT1 as Diagnostic and Prognostic Biomarker for Diabetic Nephropathy. The journal of medical investigation : JMI, 65(3.4), 208–215. https://doi.org/10.2152/jmi.65.208 2. Afera, Selvy L., et al. (2021). Rasio Albumin Kreatinin Urin sebagai Deteksi Dini Gangguan Fungsi Ginjal pada Diabetes Melitus. Jurnal SainHealth, 5(2), 1-5, doi:10.51804/jsh.v5i2.1516.1-5. 3. Akankwasa, G., Jianhua, L., Guixue, C., Changjuan, A., & Xiaosong, Q. (2018). Urine markers of podocyte dysfunction: a review of podocalyxin and nephrin in selected glomerular diseases. Biomarkers in medicine, 12(8), 927–935. https://doi.org/10.2217/bmm-2018-0152 4. Asao, R., Asanuma, K., Kodama, F., Akiba-Takagi, M., Nagai-Hosoe, Y., Seki, T., Takeda, Y., Ohsawa, I., Mano, S., Matsuoka, K., Kurosawa, H., Ogasawara, S., Hirayama, Y., Sekine, S., Horikoshi, S., Hara, M., & Tomino, Y. (2012). Relationships between levels of urinary podocalyxin, number of urinary podocytes, and histologic injury in adult patients with IgA nephropathy. Clinical journal of the American Society of Nephrology : CJASN, 7(9), 1385-93. https://doi.org/10.2215/CJN.08110811 5. Buzzetti, R., Maddaloni, E., Gaglia, J., Leslie, R. D., Wong, F. S., & Boehm, B. O. (2022). Adult-onset autoimmune diabetes. Nature reviews. Disease primers, 8(1), 63. https://doi.org/10.1038/s41572-022-00390-6
|
|