Religion, Science, and Culture: An Integrated, Interconnected Paradigm of Science

Author:

Abdullah M. Amin

Abstract

<p>Discussing the paradigm of dialogue and integration in the Islamic science of religion is important since the practice of religious education still applies the paradigm of conflict and independence. These paradigms have a great influence on the formation of socio-religious and cultural ways of thinking. The relationship between Islamic religiousc and natural, social, as well as cultural sciences, needs patterns of integrated, interconnected relations and dialogues. Islamic Studies requires a multidisciplinary approach, that is, interdisciplinarity and transdisciplinarity. Scientific linearity, in which science is narrowly defined and mono-disciplinary, will lead to an understanding of religion and religious interpretations that has no contact with and relevance to the context in which it is studied. New types of religious thought that encourage independent discussion and dialogue on the subjective, objective and intersubjective aspects of science and religion will create the emergence of a new type of religiosity in the multicultural era. All of this requires more effort to undertake a serious reconstruction of scientific methodologies and the methodologies of scientific studies of religion.</p><p>[Penerapan paradigma dialog dan integrasi dalam ilmu-ilmu keislaman masih penting untuk didiskusikan mengingat praktik pendidikan agama masih menerapkan paradigm konflik dan independen. Paradigma-paradigma ini memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan cara pandang keagamaan, baik sosial maupun kultural. Hubungan antara ilmu-ilmu keislaman di satu sisi dengan ilmu-ilmu alam, sosial, dan budaya di sisi lain, memerlukan pola hubungan dan dialog yang terintegrasi-interkoneksi. Studi Islam mensyaratkan pendekatan multi disiplin, baik interdisipliner maupun transdisipliner. Linearitas keilmuan yang membatasi bidang ilmu secara sempit dan mono-disiplin akan menggiring pemahaman agama dan tafsir keagamaan yang tidak terkait dan tidak relevan dengan konteks pengkajian. Model baru pemikiran keagamaan yang mendorong dialog dan diskusi yang independen mengenai aspek-aspek subjektif, objektif, dan intersubjektif ilmu dan agama akan menciptakan munculnya model baru keberagamaan di era multicultural. Semua ini memerlukan lebih banyak upaya serius dalam merekonstruksi metodologi keilmuan dan metode-metode studi agama.]</p>

Publisher

Al-Jamiah Research Centre

Subject

General Arts and Humanities,Religious studies

Cited by 20 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3